BAB IV
KONSEP DASAR
41. Konsep
Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
A.
Karakteristik Sistem / Elemen Sistem
:
Ø Memiliki komponen
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem
yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri
sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian
juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
Ø Batas sistem (boundary)
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Ø Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah
apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Ø Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Ø Masukan sistem (input) ;
Merupakan
energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
Ø Keluaran sistem (Output)
Merupakan
hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
Ø Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
Ø Sasaran sistem ;
Kalau
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem :
o
Sistem abstrak ; sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
o
Sistem alamiah ; sistem yang terjadi
melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi
dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
o
Sistem Tertentu (deterministic
system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer) Sistem tak tentu (probabilistic
system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
o
Sistem tertutup (close system) ;
sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ;
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
o
Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan
berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan
manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
1.
Sistem Pemrosesan Transaksi
(Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari
pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang
dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2.
Sistem Informasi Manajemen (SIM).
SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan
informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan
dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi
yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan
data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa
pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan
jawaban dari query yang diberikan.
3.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan
pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative
keputusan.
4.
Sistem Informasi e-Business dibangun
untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis
berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi
; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan
kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan
dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
§
Perangkat lunak (sistem operasi,
sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
§ Personil (yang mengoperasikan
sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas
manual yang mendukung sistem). Data
(yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
§
Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
§ Sistem terotomasi terbagi dalam
sejumlah katagori :
·
On-line systems. Sistem on-line
adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut
direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area
dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala,
misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
·
Real-time systems. Sistem real-time
adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat
sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time
biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah
skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line
biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi
langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
·
Decision support system + strategic
planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan
membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem
akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket
pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
·
Knowledge-based system. Program
komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem
berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
o
Sistem terspesialisasi ; adalah
sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem
biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
o
Sistem besar ; adalah sistem yang
sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya
dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya
dengan makan dan makan).
o
Sistem sebagai bagian dari sistem
lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat
terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
o
Sistem berkembang ; walaupun tidak
berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
4.2 Konsep
Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu
nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu
informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk
suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada
nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level
manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran
informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit,
byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai
kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition
informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
A. Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2.
Sistem basis data terintegrasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
=
Manajemen Information System
=
Information Processing System
=
Information Decision System
=
Information System.
Semuanya
mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
4.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
1.
Definisi Sistem Informasi
- Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi (Kenneth, 2008).
- “Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut” (Kristanto, 2008:12).
- Menurut Mustakini (2009:36), “Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”
- Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data
yang berguna bagi pemakainya.
2.
Komponen Sistem informasi
Sistem
informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen
keluaran (output), komponen
teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian
(Mustakini, 2008:43).
Sebagai
suatu sistem, ke enam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem
informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya.
Berikut
adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :
1.
Komponen Masukan (input)
Input
merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada
karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
2.
Komponen Model
Informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis
data yang diolah lewat suatu model- model tertentu.
3.
Komponen Keluaran (output)
Produk
dari sistem informasi adalah Output berupa
informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
4.
Komponen Teknologi
Teknologi
merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya
teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan
informasi tepat pada waktunya.
5.
Komponen Basis Data
Basis
data (database) merupakan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan
diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi.
6.
Komponen Kontrol atau Pengendalian
Komponen
kontrol merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi.
Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi merupakan informasi yang kuat.
Sebagai
suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
3.
Tujuan Sistem Informasi
Menurut
Mustakini (2009:36), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan
informasi (information) adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaiya. Tujuan sistem
informasi terdiri dari kegunaan (usefulness),
ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).
1.
Kegunaan
Sistem
harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil
keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
2.
Ekonomi
Semua
bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian,
mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya
yang dibutuhkan.
3.
Keandalan
Keluaran
sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri
harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak
hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
4.
Pelayanan Langganan
Sistem
harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.
5.
Kesederhanaan
Sistem
harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah
dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
6.
Fleksibilitas
Sistem
harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi,
kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau
dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
4.4 Konsep
Dasar Pengembangan Sistem
Malem2 menjelang
pagi... habis daftar Google Ads. . Berdoa sajalah semoga diterima, kan g ada
salahnya untuk mencoba, selagi mencoba untuk hal yang baik :-). Masih seputar
materi kuliah yang aku terima di kampus, kali ini aku akan share tentang konsep
pengembangan sistem informasi ..
Berbicara soal pengembangan sebuah
sistem, itu berarti kita akan mengembangkan sebuah sistem baru dengan acuan
analisa dan evaluasi dari sistem lama. (sok tau nih) , untuk lebih jelasnya
langsung saja disimak, semoga membantu .
1. Jenis – Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Pada dasarnya sistem informasi dibedakan atas beberpa jenis sesuai dengan kebutuhannya diantaranya Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
Untuk lebih jelasnya simak
ulasan dibawah ini.
a.
Transaction Processing System
(TPS)
Transaction
Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi
yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional
sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komputer secara manual.
b.
Office Automation System (OAS) dan
Knowledge Work System (KWS)
Office
Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau
menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang,
diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing,
spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi
melalui voice mail, email, dan video confrencing.
Knowledge
Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru
dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
c.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction
Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan
transaksi.
SIM
adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena
adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia,
perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer,
dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing
Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan. Untuk
mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data
menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan
dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak
berupa suatu struktur tunggal.
d.
Decision Support System (DSS)
Kelas sistem
informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision
Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena
keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data.
DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.
DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.
e.
Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi
untuk sistem ahli. Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan
untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta
menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan
logiknya.
Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).
Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).
f.
Group Decision Support System
(GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS)
Bila kelompok
perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semiterstruktur dan
tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi.
Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang
dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan
anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronikseringnya dalam
bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersamasama menyelesaikan masalah
dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan
skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku
kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan
kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang
tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan pembuatan
keputusan ‘group think ‘. Kadang-kadang GDSS dibahas
menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work
(CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
g.
Executive Support System (ESS)
Bila
eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara
yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support
System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan
lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor.
Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM,
ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur,
yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk memikirkan problem-problem strategis. ESS memperluas dan
mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan
tampak masuk akal.
A. Definisi Sistem Informasi
Berikut
ini adalah beberapa definisi dari sistem informasi :
1. Suatu
sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Al- Bahra
(2005:9)
2. Sekumpulan
prosedur organisasi yangpada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi
pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi”. Al-Bahra (2005:9)
3. Suatu
sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhanpengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatanstrategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporanyang
diperlukan”. Al-Bahra (2005:9)
B. Definisi Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan
sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System
Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi
diantaranya adalah :
1. aktifitas
untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan
permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities)
yang timbul.
2. Kumpulan
kegiatan para analis sistem , perancang , dan pemakai yang mengembangkan dan
mengimlementasikan sistem informasi.
3. Tahapan
kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
4. Proses
merencanakan, mengembangkan , dan mengimplementasikan sistem informasi dengan
menggunakan metode , teknik , dan alat bantu pengembangan tertentu.
Sebenarnya
untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari :
1. Sistem
analis
Upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja
dan masalah – masalah apa saja yang ada pada sistem.
2. Sistem
development
Langkah – langkah mengembangkan sistem informasi
yang baru berdasarkan gambaran cara kerja sistem dan permasalahan yang ada.
C. Prinsip
Pengembangan Sistem
1. Sistem
yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem
yang dikembangkan adalah investasi modal besar maka setiap investasi modal
harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
a. Semua
alternative yang ada harus diinvestigasikan
b. Investasi
yang terbaik harus bernilai.
3. Sistem
yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan
kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan system
5. Proses
pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan
takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi
harus ada untuk pedoman dalam pengembangan
system
D. Alasan
Diperlukannya Pengembangan Sistem
a. Adanya
masalah yang timbul dari sistem yang lama
b. Untuk
meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal
c. Adanya
instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah
E. Tim
Pengembangan Sistem
Pengembangan
sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di
bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1.
Manajer Analis Sistem
2.
Ketua Analis Sistem
3.
Analis Sistem Senior
4.
Analis Sistem Junior
5.
Pemrogram Aplikasi Senior
6.
Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah
personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup
besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
F. Pendekatan
Pengembangan Sistem
1. Pendekatan
Konvensional
a. Pemahaman
masalah didasarkan pada pelaksanaan prosedur kerja
b. Pelaksanaan
pengembangan diawali dengan melihar alur dokumen dari satu bagian organisasi ke
bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses – proses pengolahan
datanya.
c. Secara
historis digunakan untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang ada di
sistem fisik.
2. Pendekatan
Funsional
a. Dekomposisi
permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hiraki, muali dari
konteks sampai proses – proses paling kecil (top down)
b. Pengembangan
dilaksanakan dengan melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh
sistem, data yang menjadi masukan dan keluaran, sumber dan tujuan data, serta
tempat penyimpanan data.
3. Pendekatan
Struktur Data
a. Sudut
pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang
digunakan alam sistem.
b. Struktur
tsb. Kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksi
sequence,selection, dan repetition sampai terlihat proses pembetukannya.
4. Infromation
Enginering
a. Sistem
diangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise
b. Pelaksanaan
pengembangan diawali dengan proses perencaan strategis informasi dan analisis
wilayah bisnis
c. Cakupan
pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis)
d. Mengaplikasikan
teknik tersturktur dan automated tools.
5. Pendekatan
Objek
a. Sudut
pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam
sistem.
b. Sistem
dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi
(layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain.
c. Setiap
objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya.
d. Setiap
objek dapat mempunyai kemampuan polimorfisme.
2. Komponen-Komponen
Sistem Informasi
Sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang
terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan
komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data
yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen
dasar.
2. Komponen model
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
3. Komponen output
Hasil dari sistem
informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan
“tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
5. Komponen hardware
Hardware berperan
penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang
berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan
sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
sistem informasi.
6. Komponen software
6. Komponen software
Software berfungsi
sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil
dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
7. Komponen basis data
Basis data (database)
merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang
lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen control
8. Komponen control
Banyak hal yang dapat
merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang
dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
ELEMEN
SISTEM INFORMASI
Sistem informasi
terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras,
perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua
elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
1. Orang
Orang atau personil
yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil
data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
2. Prosedur
Prosedur merupakan
elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik
seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu
instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi
pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi
suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit
masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi
dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
File yang berisi
program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik
seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi
keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.
6. Jaringan computer
6. Jaringan computer
Jaringan komputer
adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung
dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data.
7. Komunikasi data
7. Komunikasi data
Komunikasi data adalah
merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan
transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan
pirant-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi
data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti
disebabkan beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
3.
Metodelogi
Pengembangan Sistem Informasi
a.
Metode
System Development Life Cycle (SLDC)
Metode ini
adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya
disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun
sistem informasi.
Adapun tahap-tahap tersebut yaitu:
1. Melakukan survey dan menilai kelayakan
proyek pengembangan sistem informasi.
Tahap
ini akan ditentukan ruang lingkup proyek bagi semua pemakai sistem informasi
dan berbagai tingkat pertanggungjawaban, meneliti masalah dan berbagai
kemungkinan adanya kendala, menentukan sasaran proyek dan menentukan solusinya.
Hasil
dari survey adalah laporan kelayakan studi berisi temuan-temuan, rekomendasi,
pertimbangan biaya dan manfaat. Temuan ini harus diketahui oleh komite pengawas
2. Mempelajari dan
menganalisis sistem informasi yang sedang
berjalan
Mempelajari
sistem yang sedang berjalan, mengetahui sebab dan kendala yang dihadapi. Hasil
dari tahap ini adalah laporan yang mengungkapkan adanya berbagai permasalahan
(problem statement)
3. Menentukan permintaan pemakai sistem
informasi
Hal
terpenting dari sistem informasi adalah terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari para pemakai sistem (pemakai sistem dilibatkan). Hasil dari
tahap ini adalah laporan permintaan dari pemakai sistem informasi yang akan
dijadikan dasar untuk pembuatan keputusan.
4. Memilih
solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
Dari
berbagai solusi maka solusi dan pemecahan masalah terbaiklah yang akan dipilih
yaitu berdasarkan hasil analisis permintaan pemakaian.
5. Menentukan perangkat keras dan perangkat
lunak komputer
Setelah
proposal pengembangan sistem informasi disetujui maka ditentukan hardware dan
software yang akan digunakan dan bagaimana cara mendapatkannya
6. Merancang sistem informasi baru
Kegiatan
perancangan sistem informasi baru umumnya meliputi: input, proses, output,
bahan yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian intern
7. Mengkomunikasikan dan
mengimplementasikan sistem informasi baru
Hasil
penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer yang siap pakai
digunakan sesuai dengan kebutuhan users, selanjutnya analis harus
memperkenalkan paket sistem informasi tersebut untuk dioperasikan (pelatihan
users dll)
8. Memelihara dan melakukan
perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
Pemeliharaan yang dilakukan adalah
dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul
dalam penggunaan sistem informasi.
Kelebihan dan
Kekurangan
1.
Kelebihan
Mudah diaplikasikan.
Memberikan
template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.
2.
Kekurangan
Jarang
sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
Pelanggan
sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
Pelanggan
harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah
kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar
karena harus mengulang dari awal.
Pengembang
sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus
menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini
menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
b. Model ‘Air Terjun’ (Waterfall)
o
Sering juga disebut model Sequential
Linier.
o
Metode pengembangan sistem yang
paling tua dan
o
paling sederhana.
o
Cocok untuk pengembangan perangkat
lunak dengan
o
spesifikasi yang tidak berubah-ubah.
Model ini menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat
lunak secara sequential atau terurut
dimulai dari analisa,
desain, pengkodean, pengujian dan
tahap pendukung
Tahap-tahap metode WATERFALL
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pengumpulan kebutuhan untuk
menspesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak sehingga
dapat dipahami
kebutuhan dari user.
2. Desain
Desain pembuatan program perangkat
lunak termasuk
struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi
antar muka dan prosedur pengkodean.
3. Pembuatan Kode Program
Hasil tahap ini adalahprogram
komputer sesuari
dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak
dari segi logik dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah
diuji sehingga keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan
yang diinginkan.
5. Pendukung atau Pemeliharaan
Dikarenakan adanya perubahan ketika
sudah dikirimkan ke
user. Perubahan dapat terjadi karena
adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi
saat pengujian.
Keunggulan
dan Kelemahan Metode Waterfall
Metode
pengembangan waterfall mempunyai keunggulan
dalam membangun dan mengembangkan suatu sistem, antara lain:
1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini
dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada
tahapan tertentu.
2. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena
setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase
berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Dalam
proses membangun dan mengembangkan suatu sistem, metode waterfall mempunyai beberapa kelemahan, antara
lain:
1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan
tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk..
2. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak
diketahui sejak awal pengembangan.
3. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit
sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
c. Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative
dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang
bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama
antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool
pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan Model Prototyping
1. Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang
bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan
semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan format output).
3. Menggunakan Sistem
Evaluasi ini dilakukan oleh
pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann
pelanggan.
4. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang
sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu
perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian
arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem
yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.
7. Evaluasi Protoptyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan
diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
Prototype melibatkan user
dalam analisa dan desain.
Punya kemampuan menangkap
requirement secara konkret.
Digunakan untuk memperluas
SDLC.
2. Kekurangan
Proses analisis dan perancangan
terlalu singkat.
Mengesampingkan alternatif pemecahan
masalah.
Bisanya kurang fleksible dalam
mengahdapi perubahan.
Protitype yang dihasilkan tidak
selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
d. Model RAD (Rapid Application
Development)
RAD adalah penggabungan beberapa
metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik
terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem
informasiselain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat
(60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD
1. Bussiness Modelling
Fase ini untuk mencari aliran
informasi seperti: informasi mengendalikan proses bisnis, di
mana informasi digunakan, siapa yang memprosenya, dan informasi
apa yang dimunculkan.
2. Testing and Turnover
Karena menggunakan kembali komponen
yang telah ada, maka akan mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru
harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh..
3. Aplication Generation
Selain menggunakan bahasa
pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada
atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Alat-alat baantu bisa dipakai
untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
4. Process Modelling
Aliran informasi pada fase data
modelling ditransformasikan untuk mendapatkan aliran informasi yang diperlukan
pada implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah,
memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali objek data tertentu
5. Data Modelling
Fase ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam
proyek. Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan
hubungan antar objek didefinisikan.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
RAD mengikuti tahapan
pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk
menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam
waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian
diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
2. Kekurangan
Tidak cocok untuk proyek skala
besar
Proyek bisa gagal karena waktu yang
disepakati tidak dipenuhi.
Sistem yang tidak bisa
dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
Resiko teknis yang tinggi juga
kurang cocok untuk model ini
e. Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan
oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat
iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model
sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap.
Tahapan-tahapan Model Spiral
1. Komunikasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun
komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan- kebutuhan yang diinginkan oleh
pelanggan.
2. Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk
mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg
berhubungan.
3. Analisis Resiko
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan
untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.
4. Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk
membangun satu atau lebih representasi dari apikasi tersebut.
5. Konstruksi dan Peluncuran
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan
untuk mengkonstruksi, menguji, memasang, dan memberi pelayanan kepada pemakai.
6. Evaluasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan
umpan balik dari pelanggan.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama
hidup perangkat lunak komputer.
Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak
skala besar
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan
bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus
bekerja selama proses
Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko
dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan
klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .
Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis
sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
2. Kekurangan
Sulit untuk menyakinkan pelanggan
bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
Memerlukan penaksiran resiko yang
masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak
ditemukan dan diatur.
Butuh waktu lama untuk menerapkan
paradigma ini menuju kepastian yang absolute
f. Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak
berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan
adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam
satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus
pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan
implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum:
menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.
Tahapan-Tahapan Object Oriented Technology
Pada
Object Oriented Technology ada beberapa metode yang digunakan dlam pengembagan
sistem. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object
Modelling Technique) yang diciptakan oleh Rambough. Aktivitas-aktivitas
yang dilakukan dalam OMT ini adalah:
o Model
Objek
o Model
Dinamis
o Model Fungsional
Dalam
pengembangan sistem berbasis objek diperlukan tahapan proses analisis yang akan
dilanjutkan dengan tahapan desain/perancangan sistem.
Keunggulan dan Kelemahan Object Oriented Technology
a. Keunggulan OMT
1. Uniformity
Pengembang cukup menggunakan satu
metodelogi dari tahap analisis hingga perancangan. Dengan adanya perkembangan
ke arah aplikasi GUI (graphical User interface) , OMT memungkinkan
merancangn user interface secara terintegrasi bersama dengan perancangan
perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basis data.
2. Understandability
Kode-kode yang dihasilkan dapat
diorganisasi ke dalam kelas-kels yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya
sehingga lebih mudah dipahami.
3. Stability
Kode program yang dihasilkan relatif
stabil sebab mendekati permasalahn sesungguhnya dilapangan.
4. Reusability
Dimungkinkan
penggunaan kembali kode-kode sehingga akan mempercepat waktu pengembangan
perangkat lunak.
b. Kelemahan OMT
Metode
berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum ada
standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan
sebagai dasar analisi serat perancangan perangkat lunak.
g.
Model Functional Decomposition
Metodologi ini menekankan pada
pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga
akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan.
Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative
Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
h. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang
akan diproses.
Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat
digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam
modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies, Metodologi ini menekankan struktur
dari input dan output di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
i. Prescriptive
Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan system informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan system informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
j. Model V
Model ini merupakan perluasan dari
model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan
yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses
dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.
Tahapan-Tahapan Model V
1. Requirement Analysis &
Acceptance Testing
Tahap Requirement Analysis sama
seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah
dokumentasi kebutuhan pengguna. Acceptance Testing merupakan tahap yang akan
mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para
pengguna atau tidak
2. System Design & System Testing
Dalam tahap ini analis sistem mulai
merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah
dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi
software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang
lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga
dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
3. Architecture Design &
Integration Testing
Sering juga disebut High Level
Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada
beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam
basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
4. Module Design & Unit Testing
Sering juga disebut sebagai Low
Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap
modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer
melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi
dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul,
dan lain-lain.
5. Coding
Dalam tahap ini dilakukan
pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project
tailoring dan penambahan dan penguranganmethod dan tool secara
dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada
V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk
menambahkan method dan toolbaru atau
menghilangkan method dan tool yang dianggap
sudah obsolete.
V Model dikembangkan dan di-maintain oleh
publik. User dari V Model berpartisipasi dalamchange
control board yang memproses semua change request terhadap
V Model.
2. Kekurangan
V Model adalah model yang project oriented sehingga
hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
V Model adalah model yang project oriented sehingga
hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
Penggunaan
V Model digunakan dalam proyek
teknologi informasi di negara Jerman. Hal ini berlaku terutama untuk proyek
teknologi informasi pada pada sektor pertahanan negara Jerman. Selain itu, V
Model juga digunakan oleh software developer negara Jerman
untuk proyek teknologi informasi lain.
k.
Metode End-user
Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh
end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena
memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat
dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan
kecenderungan tumbuhnya “private”sistem informasi. Integrasi dengan
sistem yang lain menjadi sulit.
Tahapan-tahapan EUD
1.
Tahap inisasi (initiation)
Yaitu tahap dimana organisasi(perusahaan) mulai pertama kali
mngenal teknologi
informasi.
informasi.
2.
Tahap ketularan (contagion)
Yaitu tahap diamana organisasi (perusahaan) sudah mulai
banyak yang menggunakan
teknologi informasi meskipun ini dilakukan atau tidak terlalu mempertimbangkan
untung ruginya dari penggunaan teknologi informasi ini.
teknologi informasi meskipun ini dilakukan atau tidak terlalu mempertimbangkan
untung ruginya dari penggunaan teknologi informasi ini.
3.
Tahap kendali (control)
Pada tahap ini organisasi (perusahaa) sudah mulai selektif
di dalam penggunaan
teknologi informasi. Ada hal yang dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan
penggunaan teknolgi informasi seperti pertimbangan untung rugi.
teknologi informasi. Ada hal yang dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan
penggunaan teknolgi informasi seperti pertimbangan untung rugi.
4.
Tahap matang (mature)
Pada tahap ini organisasi (perusahaan) menggunakan teknologi
informasi tidak hanya
mempertimbangakan keuntungan (benfit) yang akan didapatkan serta berapa biaya
(cost) yang harus dikeluarkan tetapi lebih dari itu bagaimana teknologi informasi
yang digunakan dapat dijadikan sebagai alat keunggulan di dalam bersaing
mempertimbangakan keuntungan (benfit) yang akan didapatkan serta berapa biaya
(cost) yang harus dikeluarkan tetapi lebih dari itu bagaimana teknologi informasi
yang digunakan dapat dijadikan sebagai alat keunggulan di dalam bersaing
Kelebihan dan
Kekurangan
1.
Kelebihan
Dapat
menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
Kebutuhan
pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri
oleh pemakai.
oleh pemakai.
Menambah
atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses pengembangan
sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
Dapat
menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan
serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.
serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.
2.
Kekurangan
Karena
pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini
pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai
teknologi informasi (computer literacy) serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai
teknologi informasi (computer literacy) serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
End
user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak sistem
informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
End
user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis
pemakai sekaligus pengembang sistem.
pemakai sekaligus pengembang sistem.
Soft systems methodology (SSM) merupakan
sebuah pendekatan untuk memecahkan situasi masalah kompleks yang tidak
terstruktur berdasarkan analisis holistic dan berpikir system. SSM juga
merupakan sebuah metodologi partisipatori yang dapat membantu para stakeholders
yang berbeda untuk mengerti perspektif masing-masing stakeholders. Fokus SSM
adalah untuk menciptakan system aktivitas dan hubungan manusia dalam sebuah
organisasi atau grup dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Berpikir system
merupakan suatu bidang transdisiplin yang muncul sebagai respon terhadap
keterbatasan dari pendekatan teknikal dalam proses reduksi untuk memecahkan
masalah. SSM dibangun selama tahun 1980an oleh organisasi/lembaga yang
menyadari bahwa pendekatan mekanikal secara top down dalam
mengorganisasi manajemen tidak bekerja secara cepat untuk mengubah lingkungan
sekitarnya. SSM digunakan untuk memfasilitasi proses perubahan di banyak sektor
swasta dan organisasi publik.
Dasar SSM berangkat dari pemikiran bahwa jika
partisipasi seseorang dalam suatu proses menemukan situasi masalah serta cara
untuk memperbaikinya, maka orang tersebut akan lebih suka untuk mengerti
perbaikan yang diharapkan, merasa memiliki permasalahan tersebut, dan
berkomitman untuk merubahnya
SSM adalah sebuah
metodologi yang cocok untuk membantu suatu organisasi dalam menjelaskan tujuan
mereka dan kemudian merancang sistem aktivitas manusia untuk
mencapai tujuan tersebut.
SSM
didiskripsikan sebagai tujuh tahap proses analisis yang menggunakan
konsep human activity dalam memahami situasi di sekitarnya untuk menentukan
aksi yang perlu diambil dalam rangka mengembangkan situasi yang ada. Ketujuh
tahap SSM tersebut adalah :
• Identifikasi situasi masalah yang tidak terstruktur.
• Situasi masalah digambarkan lebih terstruktur.
• Membuat definisi awal dari sistem yang bersangkutan.
• Membuat dan menguji model secara konseptual.
• Membandingkan model konseptual dengan kenyataan.
• Mengidentifikasikan perubahan kemungkinan dan keinginan elemen sistem.
• Memperbaiki situasi atau memecahkan masalah.
• Identifikasi situasi masalah yang tidak terstruktur.
• Situasi masalah digambarkan lebih terstruktur.
• Membuat definisi awal dari sistem yang bersangkutan.
• Membuat dan menguji model secara konseptual.
• Membandingkan model konseptual dengan kenyataan.
• Mengidentifikasikan perubahan kemungkinan dan keinginan elemen sistem.
• Memperbaiki situasi atau memecahkan masalah.
http://uchiuwik.blogspot.co.id/2014/11/metode-metode-pengembangan-sistem.html
http://www.pro.co.id/jenis-jenis-sistem-informasi-dan-penjelasan-terlengkap/